Star News INDONESIA, Sabtu, (28 Desember 2024). JAKARTA - Pavlopetri merupakan sebuah kota kuno tertua yang tenggelam di dasar laut. Ditemukan pada tahun 1967 oleh Nicholas Flemming dan dipetakan pada tahun 1968 oleh tim arkeolog dari Cambridge, Pavlopetri (Παυλοπέτρι) terletak di antara pulau kecil Pavlopetri dan pantai Pounta di Laconia di semenanjung Peloponnese.
Pavlopetri, yang secara harfiah berarti ”Batu Paulus,” adalah salah satu kota terendam tertua, sekaligus yang tertua di laut Mediterania.
Pemukiman ini mengandung material dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu dan kota ini diyakini berkembang pesat pada periode antara 3000 dan 1000 tahun SM.
"Kini tidak diragukan lagi bahwa ini adalah kota terendam tertua di dunia," kata Dr. Jon Henderson, profesor madya arkeologi bawah laut di Universitas Nottingham pada tahun 2009.
"Tembok ini memiliki sisa-sisa peninggalan dari tahun 2800 hingga 1200 SM, jauh sebelum masa kejayaan Yunani klasik. Ada situs-situs tenggelam yang lebih tua di dunia, tetapi tidak ada yang dapat dianggap sebagai kota terencana seperti ini, itulah sebabnya mengapa bangunan ini unik."
Ahli geologi kelautan belum dapat memastikan penyebab tenggelamnya pemukiman tersebut. Teori yang ada mencakup perubahan permukaan laut, penurunan tanah akibat gempa bumi, atau tsunami.
"Kemungkinan besar ini merupakan kombinasi dari dua yang pertama," kata Dimitris Sakellariou dari Institut Oseanografi Yunani .
"Sebagai kota terendam tertua di dunia, kota ini sungguh menakjubkan. Kota ini tidak hanya menunjukkan kehidupan manusia pada masa itu, tetapi juga menarik bagi ilmuwan alam karena perairan di sekitarnya sangat dangkal."
Dengan bantuan teknologi digital, para arkeolog menemukan dunia bangunan, halaman, jalan utama, makam di batu, dan bangunan keagamaan.
Dipercaya pula bahwa kota ini merupakan pusat industri tekstil yang berkembang pesat (dari banyaknya pemberat alat tenun yang ditemukan di situs tersebut).
Reruntuhan bawah laut Pavlopetri adalah salah satu contoh warisan budaya bawah laut yang dapat memperoleh manfaat dari perlindungan Konvensi UNESCO tahun 2001 tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air.
Pavlopetri tidak hanya penting bagi orang Yunani, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya seluruh dunia.
Penulis : Ilham Hamid
Editor : Fajar Ali