Pemandangan kerusakan setelah serangan Israel di halaman rumah sakit Kamal Adwan dan bangunan di sekitarnya di Beit Lahiya, Gaza utara. Foto: Anadolu/Getty Images |
Star News INDONESIA, Jumat, (27 Desember 2024). JAKARTA - Militer Israel menuntut agar staf medis dan pasien meninggalkan lokasi rumah sakit Kamal Adwan guna memberi ruang bagi pasukan mereka untuk menyerbu fasilitas tersebut, kantor berita Palestina Wafa melaporkan pagi ini.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tiga rumah sakit utama di Gaza utara – salah satunya adalah Kamal Adwan – hampir tidak berfungsi dan telah berulang kali diserang sejak Israel mengirim tank ke Beit Lahiya dan Beit Hanoun serta Jabalia di dekatnya pada bulan Oktober.
Kemarin, lima staf rumah sakit tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah sakit Kamal Adwan, Wafa melaporkan. Sekitar 90 pasien diperkirakan masih berada di dalam rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Gaza dikutip pada awal minggu ini mengatakan bahwa pemboman Israel menargetkan semua departemen rumah sakit “sepanjang waktu tanpa henti”.
Berikut ini adalah kutipan dari laporan Al Jazeera yang diterbitkan pagi ini. Kami belum dapat memverifikasi informasi di dalamnya secara independen:
Pagi ini, Israel bergerak maju lebih dalam ke area sekitar rumah sakit Kamal Adwan. Tank-tank lapis baja Israel bergerak maju lebih dalam di bawah perlindungan berat dari senapan mesin quadcopter.
Alat peledak telah ditanam di sekitar rumah sakit. Empat alat peledak diledakkan di dekat gerbang utara, di pintu masuk belakang, yang mengakibatkan kerusakan di kompleks tersebut dan memicu kebakaran di beberapa bangunan di sekitarnya.
Petugas Israel meminta melalui pengeras suara kepada direktur rumah sakit dan meminta korban luka dan pasien untuk keluar dari rumah sakit dalam waktu 15 menit. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 7:15 pagi [05:15 GMT]. Kami tidak mendapat kabar apa pun dari rumah sakit sejak saat itu.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Maria Patricia