Beberapa serangan di Beirut saat pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut. Foto : AP |
Star News INDONESIA, Selasa, (26 November 2024). JAKARTA - Angkatan udara Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan berskala besar terhadap target-target Hizbullah di Beirut, beberapa jam sebelum kabinet Benjamin Netanyahu diperkirakan bertemu untuk membahas perjanjian gencatan senjata.
Angkatan udara Israel mengatakan pihaknya “sekarang menyerang target teroris Hizbullah di wilayah Beirut dalam skala besar.”
Sebelumnya juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab telah mengeluarkan serangkaian pemberitahuan evakuasi paksa kepada penduduk di 20 wilayah di Beirut, yang digambarkan sebagai "jumlah peringatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk wilayah tersebut, yang mencerminkan upaya yang disengaja untuk mengusir penduduk sipil" oleh media berita Lebanon Al Mayadeen.
Sebelumnya Israel mengatakan telah menyerang enam target di Beirut, yang katanya merupakan pusat aktivitas Hizbullah. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa satu serangan "menghancurkan sebuah gedung empat lantai yang menampung para pengungsi."
Avi Mayer , mantan editor Jerusalem Post, mencatat bahwa “Bukan hal yang aneh jika aktivitas militer ditingkatkan sebelum penghentian permusuhan untuk memastikan sebanyak mungkin sasaran militer dapat dicapai sebelum aktivitas tersebut harus dihentikan.”
Kabinet Israel diperkirakan akan bertemu kemudian untuk membahas kesepakatan gencatan senjata, yang diyakini melibatkan Hizbullah yang menarik pasukannya ke utara Sungai Litani , menciptakan zona penyangga antara Israel dan Hizbullah di dalam Lebanon, yang akan dijaga oleh tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan kepada Reuters sebelumnya bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon akan menjaga kebebasan operasi Israel untuk bertindak pertahanan guna menghilangkan ancaman Hizbullah, dan akan memungkinkan kembalinya penduduk di wilayah utara Israel ke rumah mereka dengan aman.
Media Israel melaporkan bahwa Israel Katz , menteri pertahanan Israel yang baru diangkat, telah mengatakan kepada utusan khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert bahwa Israel akan terus bertindak melawan ancaman, bahkan jika terjadi perjanjian gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan ia berharap gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah akan disepakati hari ini, dan mengatakan tentara Lebanon memiliki 5.000 tentara yang siap dikerahkan ke selatan negara itu.
Penulis : Alfian Munandar
Editor : Septian Maulana