Star News INDONESIA, Selasa, (13 Agustus 2024). JAKARTA - Merokok adalah kebiasaan yang sudah lama dikenal memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Meskipun banyak upaya untuk mengurangi angka perokok, masih banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan kebiasaan ini.
Salah satu dampak paling serius dari merokok adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan penumpukan plak di arteri. Ini dapat mengarah pada aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
Selain itu, merokok juga berkaitan erat dengan kanker, terutama kanker paru-paru. Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Zat karsinogen dalam rokok dapat merusak DNA sel paru-paru dan menyebabkan mutasi yang pada akhirnya berkembang menjadi kanker. Risiko ini juga berlaku untuk jenis kanker lainnya, seperti kanker tenggorokan, mulut, dan kandung kemih.
Kesehatan pernapasan adalah aspek lain yang sangat terpengaruh oleh merokok. Perokok sering kali mengalami bronkitis kronis dan emfisema, kondisi yang menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan paru-paru. Gejala seperti batuk kronis, sesak napas, dan produksi dahak yang berlebihan adalah tanda-tanda dari masalah ini.
Selain dampak pada kesehatan individu, merokok juga memiliki efek negatif pada kesehatan orang di sekitar perokok. Asap rokok yang terpapar kepada orang lain, terutama anak-anak, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran pernapasan dan gangguan perkembangan paru-paru.
Menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan masalah pernapasan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Upaya untuk berhenti merokok memerlukan dukungan medis dan sosial, tetapi manfaat jangka panjang bagi kesehatan akan sangat berharga.
Penulis : Budi Setyono
Editor : Wiwid