Penguin terlihat di Jembatan Timbang di Stony Point. Foto: Nick Dall/AP |
Star News INDONESIA, Kamis, (23 Mei 2024). JAKARTA - Populasinya telah menurun drastis akibat penangkapan ikan berlebihan dan perubahan lingkungan di Samudera Hindia
Penguin Afrika terancam punah pada tahun 2035 jika tidak ada tindakan yang diambil untuk menjamin kelangsungan hidup mereka, kata para aktivis.
Populasi penguin Afrika telah menurun drastis selama 100 tahun terakhir. Pada awal abad ke-20, diperkirakan terdapat beberapa juta pasangan yang berkembang biak: saat ini, hanya tersisa kurang dari 11.000 pasangan yang berkembang biak, dan populasinya terus menurun tajam.
Penguin terdaftar sebagai hewan terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dalam daftar merah spesies terancam punah. Pada tahun 2035, berdasarkan tren saat ini, para ilmuwan mengatakan tidak akan ada cukup pasangan berkembang biak bagi spesies ini untuk terus bertahan hidup di alam liar.
Penangkapan ikan yang berlebihan dan perubahan lingkungan di Samudera Hindia telah menyebabkan populasi ikan seperti sarden dan ikan teri anjlok, menyebabkan penguin kesulitan mendapatkan makanan. Mereka juga terancam oleh penyakit, badai dan banjir, serta polusi.
Penguin Afrika dikenal karena coraknya yang tidak biasa dan panggilan meringkiknya yang khas. Mereka kebanyakan mendiami pulau-pulau di lepas pantai Namibia dan Afrika Selatan . Pada tahun 1985, mereka membentuk koloni di Pantai Boulders, di pinggiran Kota Simon di Cape Town. Penguin sering menemukan jalan mereka ke kota, dan dapat ditemukan bersarang di taman, bersembunyi di bawah mobil, dan berjalan-jalan di samping penumpang Cape Town.
Meskipun ada ancaman yang dihadapi penguin, masih ada harapan bagi kelangsungan hidup mereka. “Kesuraman diperuntukkan bagi mereka yang tidak setuju dan menyerah bukanlah suatu pilihan,” kata Dr Judy Mann, eksekutif proyek strategis di Two Oceans Aquarium Foundation.
“Jika sektor perikanan, pemerintah Afrika Selatan, perusahaan minyak dan pelayaran, ilmuwan, pegiat lingkungan hidup, sekutu internasional, dan masyarakat bekerja sama, kita dapat menghentikan penurunan jumlah penguin Afrika setiap tahunnya.”
Penulis : Cheryil Apriani
Editor : Meli Purba