Star News INDONESIA, Minggu (09 Oktober 2022). JAKARTA - Sedikitnya 17 orang telah tewas akibat penembakan Rusia di daerah perumahan di kota tenggara Ukraina Zaporizhzhia, wilayah yang diklaim secara ilegal oleh Kremlin telah dicaplok meskipun tidak mengendalikan semuanya.
Serangan semalam terjadi setelah ledakan dahsyat di jembatan utama yang menghubungkan Krimea yang diduduki Rusia ke daratan Rusia, sebuah proyek prestise presiden, Vladimir Putin. Ledakan itu secara serius merusak struktur sepanjang 19 km sepanjang 12 mil, yang berfungsi sebagai rute pasokan militer yang penting.
Pemogokan Zaporizhzhia terjadi saat Ukraina – gembira atas kerusakan jembatan Kerch, simbol ambisi Putin yang dibenci – bersiap untuk pembalasan besar oleh Moskow , yang telah memperingatkan Kyiv agar tidak menargetkan struktur tersebut.
Kerusakan di Zaporizhzhia nampak ketika sebuah bangunan sembilan lantai di kota itu masih terbakar dan sebagian runtuh ketika petugas penyelamat berusaha untuk mengambil korban tewas dan terluka,
Gubernur daerah Oleksandr Starukh memperkirakan bahwa kemungkinan masih ada lebih banyak orang di bawah reruntuhan.
Sementara itu, sekretaris dewan kota, Anatoliy Kurtev, mengatakan roket telah menghantam Zaporizhzhia semalam, dan setidaknya 20 rumah pribadi dan 50 gedung apartemen telah rusak.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy , menggambarkan serangan terbaru sebagai "kejahatan mutlak".
“Zaporizhzhia lagi. Serangan tanpa ampun terhadap orang-orang yang damai lagi. Di bangunan tempat tinggal, tepat di tengah malam,” kata Zelenskiy di Telegram, menambahkan bahwa 49 orang, termasuk enam anak, berada di rumah sakit.
“Kekejaman mutlak. Kejahatan mutlak. Orang-orang biadab dan teroris, dari orang yang memberi perintah ini kepada semua orang yang memenuhi perintah ini. Mereka akan memikul tanggung jawab, pasti. Di hadapan hukum dan di hadapan manusia.”
Serangan di Zaporizhzhia merupakan bagian dari taktik yang disengaja juga digunakan terhadap kota-kota lain yang dekat dengan garis depan konflik, termasuk Kharkiv, Mykolaiv dan Sloviansk, yang telah diserang berulang kali.
Tekanan terhadap Putin meningkat saat jembatan 'permata di mahkotanya' ke Krimea diledakkan
Zaporizhzhia dekat dengan garis depan di mana pasukan Kyiv telah melakukan serangan balik skala besar terhadap pasukan Rusia.
Kota industri yang dikuasai Ukraina berada di wilayah Zaporizhzhia, juga rumah bagi pembangkit nuklir yang diduduki Rusia yang telah menjadi lokasi penembakan berat.
Penulis : Deni
Editor : Fajar