Stefan Bradl Bantah Tudingan Berbeda Arah dari Marc Marquez Saat Genjot RC213V
ⒽⓄⓂⒺ

Stefan Bradl Bantah Tudingan Berbeda Arah dari Marc Marquez Saat Genjot RC213V

Selasa, Juli 26, 2022

Star News INDONESIASelasa (26 Juli 2022)JAKARTA - Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, bicara soal masalah pengembangan motor pabrikan MotoGP dari Jepang itu sejak ditinggalkan Marc Marquez.

Honda menjadi melempem dan tidak berdaya sejak Marc Marquez alami cedera dua tahun lalu. MotoGP 2022 menjadi semakin kentara jika peran Marc Marquez begitu sentral.


Ketika Marquez menepi, mereka kalah bersaing dari pabrikan lain. Pol Espargaro yang dijadikan ujung tombak pengganti tidak bisa menggantikan peran Marc Marquez.


Menurut pembalap penguji, Stefan Bradl, bisa saja Honda kehilangan arah sejak Marc Marquez cedera. Menurutnya setiap aspek dalam mengembangkan motor akan ditentukan oleh seorang kapten alias pembalap nomor satu di tim.


Marc Marquez yang telah memenangi enam Kejuaraan Dunia MotoGP tentu menjadi pemimpin di antara para pembalap Honda.


Oleh karena itu, masukan darinya sangat berpengaruhi terhadap pengembangan motor RC213V.

"Tentu arah pengembangan selalu ditentukan oleh pemimpin," ungkapnya dikutip dari Speedweek.


"Orang itu selalu Marc selama bertahun-tahun. Jadi, Anda harus memahami sedikit apa yang disukai Marc dan apa yang dia suka lakukan."


Saat ini Bradl diandalkan mampu mengembangkan mesin ke arah yang sama dengan Marc Marquez. Untuk memudahkan jalannya, Bradl bahkan sering melakukan diskusi dengan Marquez.


Namun, sejauh ini upaya Bradl dalam pengembangan belum membuahkan hasil. Motor Honda malah semakin membuat Pol Espargaro menderita.


Hal ini membuat Bradl sempat mendapatkan tuduhan jika dia bekerja ke arah yang salah. Bradl pun membela diri bahwa masalahnya saat ini situasi di MotoGP berbeda.



Saat ini insinyur tidak selalu mendengar saran dari pembalap penguji. Menurut pengalamannya, saat pembalap penguji memberikan informasi, mereka membandingkannya dengan data di komputer.


"Pencatatan data dan semua analisis sangat membantu," imbuh Bradl.


"Jumlah data di sana begitu banyak."


"Anda kemudian berbicara dengan teknisi serta insinyur lalu Anda memberi tahu mereka bagaimana perasaan saat mengemudi." 


"Setelah itu, mereka melihat data dan terkadang komputer memberikan penjelasan yang berbeda dari pengemudi."


"Terkadang teknisi berpikir mereka memahami solusi dengan lebih baik karena membaca data di komputer," pungkas Bradl.


Honda pada tahun ini tidak digdaya seperti 3-4 tahun lalu. Kini mereka di klasemen konstruktor hanya menempati posisi paling buncit dengan 85 poin.


Penulis : Wiwid

Editor : Meli

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler