Rusia Kembali Lakukan Serangan Rudal di Odesa, Wilayah Ukraina
ⒽⓄⓂⒺ

Rusia Kembali Lakukan Serangan Rudal di Odesa, Wilayah Ukraina

Selasa, Juli 26, 2022

Star News INDONESIASelasa (26 Juli 2022)JAKARTA - Rusia mengklaim serangan di Odesa tidak menargetkan fasilitas dan jalur ekspor gandum Ukraina. Kremlin mengaku semua amunisi yang diluncurkan pasukan fokus untuk menekan kekuatan Kyiv.

"Serangan ini terkait secara eksklusif dengan infrastruktur militer," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.


Menurut dia, Rusia telah menyerang kapal perang Ukraina dan toko senjata di Odesa dengan rudal presisi. "Itu untuk menekan serangan balik," tegasnya.


Ia mengatakan Pemerintah Rusia menegaskan kembali serangan rudal mereka tidak menargetkan gudang biji-bijian Ukraina. Moskow mengatakan, tidak berniat menggagalkan kesepakatan ekspor biji-bijian dari wilayah Laut Hitam, yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


"Mereka sama sekali tidak terkait dengan infrastruktur yang digunakan untuk ekspor biji-bijian. Ini seharusnya tidak mempengaruhi dan tidak akan mempengaruhi pengiriman," tegasnya.


Peskov juga mengatakan ekspor gas alam Rusia ke Eropa sudah dimulai kembali sejak pekan lalu. Mengenai volumenya yang semula dikurangi akan segera ditingkatkan.


Penegasan ini sebagai langkah Rusia menepis kekhawatiran Barat dan Ukraina. Kremlin mengatakan, serangan pada Sabtu lalu hanya menargetkan infrastruktur militer dan tidak akan berdampak pada pengaturan ekspor gandum.


Kekurangan gandum global dan melonjaknya harga energi Eropa adalah beberapa efek paling luas dari invasi Rusia ke Ukraina, mengancam jutaan orang di negara-negara miskin dengan kelaparan dan memicu ketakutan di Eropa atas pasokan pemanas musim dingin ini.


Saat perang memasuki bulan keenam, militer Ukraina melaporkan penembakan Rusia yang meluas di Ukraina timur. Mereka mengatakan, Moskow terus mempersiapkan serangan terhadap Bakhmut di kawasan industri Donbas.


"Di dekat Kharkiv, tiga orang terperangkap di bawah reruntuhan pusat budaya di Kota Chuhuyiv," kata kantor presiden Ukraina dalam pernyataannya.


Ukraina mengatakan, pasukannya telah menggunakan sistem roket HIMARS yang dipasok AS untuk menghancurkan 50 gudang amunisi Rusia sejak menerima senjata bulan lalu. Rusia tidak segera berkomentar tetapi Kementerian Pertahanannya mengatakan pasukannya telah menghancurkan gudang amunisi untuk sistem HIMARS.


Kesepakatan yang dicapai pada Jumat lalu di Turki mengenai ekspor biji-bijian, bertujuan memungkinkan jalan masuk dan keluar yang aman dari pelabuhan Ukraina. Seorang pejabat PBB menyebut kesepakatan itu sebagai gencatan senjata de facto untuk kapal dan fasilitas yang dicakup.


Militer Ukraina mengatakan, dua rudal Kalibr yang ditembakkan dari kapal perang Rusia menghantam area stasiun pompa di pelabuhan dan dua lainnya ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara. Mereka tidak mengenai area penyimpanan biji-bijian atau menyebabkan kerusakan yang signifikan.


Penulis : Deni Suprapto

Editor : Meli Purba

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler