Star News INDONESIA, Kamis (28 Juli 2022). JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan berdialog dengan Rusia untuk pertama sejak konflik meletus di Ukraina. Tujuannya untuk membebaskan beberapa warganya yang ditawan Kremlin termasuk bintang bola basket Brittney Griner.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan akan memulai tahapan dialog dengan menghubungi perwakilan Rusia. Dia akan mengajukan proposal tersebut dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Beberapa warga AS ditahan oleh Rusia dengan sejumlah tuduhan. Misalnya Marinir Paul Whelan serta Griner yang dituduh menyelundupkan obat terlarang.
"Pasangan itu telah ditahan secara salah dan harus diizinkan pulang. Kami mengajukan proposal substansial di atas meja minggu lalu untuk memfasilitasi pembebasan mereka. Pemerintah kami telah berkomunikasi berulang kali dan langsung mengenai proposal itu dan saya akan menggunakan percakapan untuk menindaklanjuti secara pribadi," katanya.
Blinken menolak untuk merinci atau mengkonfirmasi laporan bahwa AS menawarkan untuk menukar warganya dengan Viktor Bout, seorang terpidana penyelundup senjata asal Rusia.
AS dan Rusia telah terlibat dalam pertukaran satu tahanan di tengah panasnya perang Ukraina. Tepatnya pada April, Washington menukar mantan Marinir AS Trevor Reed dengan penyelundup obat terlarang asal Rusia Konstantin Yaroshenko.
Presiden AS Joe Biden diminta membawa pulang Griner yang menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Istri Griner menuduh pemerintah AS mengabaikan nasib suaminya.
Whelan, seorang pejabat keamanan di sebuah perusahaan suku cadang mobil, ditangkap di Moskow pada Desember 2018 dan pada 2020 dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena tuduhan spionase. Pihak keluarga meminta Biden untuk membawa pulang Whelan.
Tidak ada Negosiasi soal Ukraina
Percakapan telepon antara Blinken dan Lavrov akan menjadi yang pertama sejak 15 Februari. Itu ketika diplomat tinggi AS memperingatkan Rusia agar tidak menyerang Ukraina. "Percakapan itu tidak akan menjadi negosiasi tentang Ukraina. Setiap negosiasi mengenai Ukraina adalah hak rakyat dan rakyatnya untuk menentukan," kata Blinken.
Ia mengatakan AS yang telah menggelontorkan miliaran bantuan militer ke Ukraina. Washington akan menambah bantuan demi Ukraina mampu menghalau Rusia. "Sementara itu, kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk memperkuat posisi Ukraina di medan perang," katanya.
Blinken mengatakan dia akan mendesak Rusia untuk memenuhi kesepakatan terobosan yang dicapai minggu lalu di Turki untuk mengizinkan pelepasan biji-bijian Ukraina setelah blokade telah membuat harga pangan global melonjak.
"Ratusan juta orang menunggu kapal-kapal ini berangkat dari pelabuhan Ukraina," kata Blinken.
Dia juga mengatakan akan memperingatkan konsekuensi lebih lanjut jika Rusia mencaplok lebih banyak wilayah Ukraina. Moskow pada 2014 merebut Krimea dan mendeklarasikan semenanjung itu sebagai bagian dari Rusia, sebuah keputusan yang tidak diakui oleh sebagian besar dunia.
Gedung Putih baru-baru ini mengatakan bahwa Rusia sedang merancang referendum palsu di daerah-daerah yang direbut dari Ukraina. Dijadwalkan Rusia akan menggelar referendum pada awal September.
Blinken dengan tegas menolak untuk bertemu Lavrov ketika mereka berdua menghadiri pembicaraan G20 awal bulan ini di Bali, Indonesia. AS mengerahkan sekutunya dalam mengkritik Rusia dalam sesi tertutup.
Penulis : Deni
Editor : Meli