Star News INDONESIA, Sabtu (28 Mei 2022). JAKARTA - Dibawah hanggar yang hancur di Bandara Hostomel Ukraina, Antonov 225 yang merupakan pesawat terbesar di dunia teronggok dalam puing-puing. Bangkai pesawat Antonov-225 menjadi pengingat pertempuran yang dilancarkan Rusia di Ukraina dalam upaya menuju ibu kota Kyiv.
Pesawat Antonov 225 dilaporkan hancur pada hari keempat invasi Rusia ke Ukraina. Antonov An-225 Mriya--pesawat kargo dengan lebar sayap 88 meter, terbesar dari semua pesawat dalam layanan operasional--hancur terkena ledakan.
Tulisan "Mriya" yang berarti "mimpi" dalam bahasa Ukraina pernah dicetak di hidung pesawat Antonov 225. Nama itu sekarang hilang dalam tumpukan potongan logam dan amunisi yang terbengkalai.
Pesawat terbesar di dunia tersebut pernah menjadi sumber kebanggaan nasional, tetapi menjadi korban dalam perjuangan untuk menjaga pasukan Rusia menjauh di luar gerbang kota.
"Kami berbicara dengan 'Mimpi' yang hancur sebagai latar belakang," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrsky, berdiri di depan sang raksasa lumpuh yang bergaris kuning dan biru sesuai bendera Ukraina.
"Ini sulit secara emosional karena saya di sini bersama tim saya dua hari sebelum perang dimulai. Saat itu masih utuh," imbuhnya dikutip dari AFP.
Di ambang pintu Kyiv, Bandara Hostomel adalah tempat Rusia berharap meraih kemenangan yang menentukan atas Ukraina.
Suatu hari setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari, Kremlin mengeklaim telah merebut bandara itu, memungkinkan mereka untuk mengangkut persenjataan ke pusat Kyiv.
Namun, pasukan Ukraina dengan keras memperebutkan daerah itu. Di Hostomel dan pinggiran Kyiv sekitarnya, laju Rusia dari utara tersendat lalu gagal.
"Ide awalnya adalah pesawat kargo dengan pasukan terjun payung dan kendaraan akan mendarat di sini dan seharusnya menjadi pintu masuk ke Kyiv," kata Monastyrsky. Dia memperkirakan, ribuan pasukan terjun payung dikerahkan ke Hostomel dalam gelombang demi gelombang, diperintahkan untuk merenut landasan tersebut di bawah kendali Rusia.
"Mereka tidak berhasil menyelesaikan misi ini," katanya seraya berkeliling kompleks dengan seragam kamuflase.
"Kami yakin itu tidak akan mungkin dicapai juga sekarang."
Pekan lalu Putin membatalkan serangannya di Kyiv dan menarik pasukan kembali ke Belarus. Diperkirakan mereka berkumpul kembali untuk serangan baru di sisi timur Ukraina.
Wilayah sekitar bandara adalah bukti peristiwa mematikan yang terjadi di sana selama sebulan terakhir. Ada pakaian compang-camping, trek yang bergeser, dan bagian-bagian kendaraan lainnya yang tidak dapat dikenali.
Ada juga satu granat yang tidak meledak terlihat, tersembunyi di antara sisa-sisa perangkat keras militer. Amunisi berat lainnya yang tidak terpakai tampak seukuran kayu perapian, ditumpuk di satu tempat di sebelah tanda jalan bertuliskan "Bahaya".
Sebanyak dua tentara memungut puing-puing menuju taxiway yang terbuka. Mereka membawa senapan tersampir di punggung dan sapu di tangannya.
Penulis : Deni
Editor : Meli