Star News INDONESIA, Senin (24 Januari 2022). KOTA KUPANG - Seperti diberitakan sebelumnya oleh tim media terkait kasus diskriminasi dan penganiayaan yang terjadi di SD Negeri Naikoten 2 Kota Kupang, Pada Sabtu, (13/11/2021) lalu.
Bahwa Pada Tanggal 14 November 2017 Kepala Sekolah yang menjabat pada waktu itu yakni Dardanelia Tinenti, S.Pd, diketahui bersama oknum guru Amina Egu,S.Pd (Pelaku), mendatangi rumah korban Brayen I.P. Jella Bing (Siswa),
Namun kedatangan mereka bukannya meminta maaf atau menanyakan kondisi kesehatan korban akan tetapi memaksa agar orangtua korban segera mencabut Laporan Polisi (LP) di Polsek Maulafa,
Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Daud Jella Bing selaku ayah kandung korban kepada Tim Media, Pada Senin, (24/01/2022),
"Waktu itu Tanggal 14 November 2017 ibu Dardanelia (Kepsek) dan oknum guru Amina Egu pelaku kekerasan datang kerumah untuk menemui kami sebagai orang tua. Bukannya menanyakan kesehatan anak kami malah memaksa kami segera cabut laporan di Polsek Maulafa, setelah itu kita damai lalu anak-anak bisa sekolah dengan tenang." Ujar Daud terheran-heran dengan kelakuan dua orang pendidik di sekolah negeri milik pemkot kupang tersebut.
Sungguh piluh yang dirasakan oleh kedua orangtua korban karena tak pernah sekalipun membayangkan betapa kejamnya dan tak punya hati nurani kedua oknum guru tersebut yang harusnya menjadi contoh serta panutan bagi generasi penerus bangsa tapi malah bertindak sebaliknya.
Dari kejadian ini, menjadi catatan penting untuk Pemerintah Kota Kupang agar perlu mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum tersebut sehingga kedepan tidak akan terjadi lagi kasus yang sama biadabnya dan tak berperikemanusiaan seperti ini.
Jika hal ini masih terus dibiarkan maka akan ada brayen-brayen yang lain dikemudian hari, bahkan bisa saja lebih fatal yaitu murid kehilangan nyawa ditangan gurunya sendiri.
Sebab pelaku Amina Egu ini sudah menjadi contohnya. Setelah menganiaya murid hingga buta permanen namun masih merasa aman karena perbuatannya tidak tersentuh oleh hukum sama sekali.
Ini tentu sudah menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, ada apa dibalik persoalan ini? Bersambung.... (*Tim Liputan)