“Jabatan itu amanah. Jadi jika kita sudah tidak dianggap layak, ia harus mau dicopot. Apalagi yang kita lakukan adalah untuk membesarkan organisasi. Namun ada kelompok yang merasa dirugikan dan buat gerakan untuk mencopot, itu sah-sah saja dalam berorganisasi,” tegas pria yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu kepada media di Jakarta merespon adanya pemberitaan terkait dengan MOI.
Secara kronologis disampaikan, bahwa ada aspirasi dan masukan dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MOI NTT, Harry Battileo, SH,.MH, yang menampung aspirasi agar wartawan anggota perusahaan media online juga diwadahi. Karena itu DPP MOI kemudian membuat SWOT Analisys tentang gagasan itu.
Setelah berdiskusi dengan Kerua Umum, Rudi Sembiring, Ketua Harian, Siruaya Utamawan, serta beberapa pengurus DPW MOI lainnya, disepakati bahwa untuk ikut membesarkan MOI diperlukan mewadahi wartawannya. Dengan demikian MOI dapat memayungi tidak hanya wartawan perusahaan anggota, tetapi juga wartawan lintas atau umum.
Kemudian Sekjen dan Ketua Harian disuruh merumuskan. Setelah itu kami sampaikan kepada Ketua Umum. Kamipun awalnya menyampaikan namanya Ikatan Wartawan Media Online Indonesia (IWMOI). Atas arahan Ketua Umum minta diganti menjadi Persatuan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI). Setelah logo disetujui kami kemudian perkenalkan.
Awalnya, lanjut pria berdarah Madura-Batak itu, tidak ada yang merespon. Kami kemudian menyiapkan PWMOI itu sebagai Lembaga Sayap Organisasi MOI. Kami juga membuat Badan Otonom yaitu MOI Institute sebagai wadah untuk peningkatan kompetensi SDM perusahaan media online dan wartawan.
“Jadi PWMOI itu nanti berada dibawah MOI yang dibuat berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) agar memiliki dasar konstitusi organisasi. Pengurus PWMOI nantinya dibuat simple. Daerah misalnya cukup kita sebut sebagai Direktur PWMOI. Ini untuk mendorong kemajuan MOI, termasuk kerjasama dalam pengembangan usaha,” tegas Jusuf Rizal
Tetapi rupanya salah satu pendiri MOI, M.Taufik merasa keberatan karena menurutnya sudah ada organisasi yang menaungi wartawan media online yang mereka buat yaitu PWOIN (Persatuan Wartawan Online Independen Nusantara). Ketua Umum Rudi Sembiring berpandangan lain, karena ini kebutuhan untuk membesarkan MOI, kehadiran PWMOI dibutuhkan.
Barangkali, merasa aspirasi dan kepentingannya tidak diakomodir. M.Taufik pun mengajukan mengundurkan diri jadi pembina di MOI. Karena MOI ini diinisiasi oleh organisasi IPJI (Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia), maka semua ikut bereaksi, dan mulai melakukan penolakan sebab sebagian besar jadi pengurus di PWOIN.
Agar tidak menjadi polemik dan meredam konflik di MOI, kata Jusuf Rizal yang juga aktivis Pekerja Buruh itu, gagasan pendirian PWMOI dibawah MOI ditarik dari MOI. Jusuf Rizal pun kemudian bersama Siruaya Utamawan mendirikan PWMOI secara mandiri dan independen yang tidak memiliki aspek kesejarahan dengan IPJI maupun MOI.
“Tetapi kelihatannya ada kelompok kepentingan yang merasa terganggu. Padahal sudah dikatakan PWMOI berdiri sendiri sebagai entitas baru organisasi wartawan. Mereka meminta tidak boleh mendirikan PWMOI. Karena sudah terlanjur saya perkenalkan, jadi didukung jaringan di berbagai daerah mereka meminta PWMOI jalan terus,” tegas Jusuf Rizal
Para kelompok kepentingan dan beberapa pendiri pun mulai melakukan gerakan untuk mencopot Sekjen MOI, Jusuf Rizal. Dan selaku wartawan senior dan orang yang matang berorganisasi, Jusuf Rizal tenang-tenang saja. Ia tidak merasa ada sesuatu yang salah. Memajukan organisasi itu sudah menjadi bagian dan tugas Sekjen.
“Saya dengan segala kerendahan hati, setiap saat jika tidak diperlukan siap dicopot jadi Sekjen MOI. Saya justru merasa terhormat dicopot, karena membuat gagasan untuk memajukan organisasi MOI karena ditentang kelompok kepentingan. Saya tidak perlu malu, kecuali korupsi duit organisasi,” tegas Jusuf Rizal
Jusuf Rizal sendiri, kini mendirikan PWMOI secara mandiri yang tidak ada kaitannya dengan MOI. Ia menjabat sebagai Ketua Umum PWMOI (Parsatuan Wartawan Media Online Indonesia) dan Siruaya Utamawan sebagai Sekretaris Umum (Sekum) PWMOI.
PWMOI saat ini mulai melakukan konsolidasi ke daerah dengan memanfaatkan jaringan wartawan di LSM LIRA yang sudah ada di 34 Propinsi dan 470 Kabupaten Kota. Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diagendakan menjadi Propinsi pertama pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PWMOI Sulawesi Selatan.